BAB
1. PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Perangkat
untuk Mengajar Secara Efektif
SELAYANG PANDANG PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan merupakan cabang ilmu psikologi
yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan.
Pengajaran
adalah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk
mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar . Menitik beratkan pada guru.
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pengajar dan sumber belajar pada
suatu linkungan belajar. Menitik beratkan pada siswa.
William James (1842-1910). James adalah bapak psikologi Amerika. Dalam memberikan serangkaian
kuliah tentang “Talks to Teachers” ia
mendiskusikan aplikasi psikologi pada mendidik anak. Dia menegaskan pentingnya
mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu
pendidikan. Salah satu cara pengajaran menurutnya adalah mulai mengajar pada
titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak
dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
1.
Anak
sebagai pembelajar aktif (active learner).
Sebelumnya ia berpendapat anak harus duduk diam dikursi agar dapat mendengar
pelajaran secara pasif dan sopan. Namun, ia kembali mengemukakan pendapat baru yaitu
anak akan belajar lebih baik jika mereka aktif.
2.
Pendidikan
seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan
anak untuk beradaptasi dengan lingkungan.
E. L. Thorndike(1874-1949). Thorndike memberikan banyak perhatian pada penilaian,
pengukuran, dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Ia berpendapat
salah satu tugas pendidikan adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Ia juga
memberikan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan
harus berfokus pada pengukuran.
Diversitas
dan Psikologi Pendidikan Awal.
Pada
awalnya psikologi pendidikan kebanyakan adalah pria kulit putih seperti
James,Dewey, dan Thorndike. Sebelum adanya perubahan undang-undang dan kebijakan
hak-hak sipil pada 1960-an, hanya segelintik tokoh non-Kulit Putih yang
berhasil mendapatkan gelar dan menembus diskriminasi seperti keturunan
Afrika-Amerika Mamie dan Kenneth Clark. Seperti minoritas lainnya, perempuan
juga mendapatkan diskriminasi contohnya tokoh sejarah psikologi pendidikan yang
sering diabaikan adalah Leta Hollingworth.
Perkembangan Lebih
Lanjut
Pendekatan Thorndike untuk studi pembelajaran
digunakan sebagai panduan bagi psikologi pendidikan pada awal abad 20. Dalam
ilmu psikologi Amerika, pandangan B.F.Skinner yang didasarkan pada ide-ide
Thorndike, sangat memengaruhi psikologi pendidikan pada pertengan abad 20.
Cara Mengajar Yang Efektif
Guru
harus menguasai beragam cara untuk mengajar. Hal ini membutuhkan dua hal utama
1.
Pengetahuan
dan Keahlian Profesional
a.
Penguasaan
Materi Pelajaran
Seorang guru harus
mengusai materi bukan hanya fakta,istilah dan konsep umum. Namun membutuhkan
pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai
gagasan, cara berfikir dan beragumen , pola perubahan dalam satu mata
pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran dan kemampuan untuk mengaitkan
datu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainya.
b.
Strategi
Pengajaran
Prinsip
konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun
pengetahuan dan pemahaman. Yang artinya guru bukan sekedar memberi informasi
tetapi juga mendorong anak untuk mengevaluasi dunia mereka, menemukan
pengetahuan, dan lainnya.
c.
Penetapan
Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru yang efektif
bukan sekedar mengajar di kelas namun harus menentukan tujuan pengajaran dan
merencanakan untuk mencapai tujuan itu.
d.
Keahlian
Manajemen Kelas
Guru yang efektif
akan mampu mengkondusifkan kelas dengan baik dan mampu membuat suasana kelas
menjadi menarik.
e.
Keahlian
Motivasioanal
Guru efektif harus
mampu menjadi motivator bagi anak agar mau belajar dengan berbagai cara yang
menarik.
f.
Keahlian
Komunikasi
Keahlian komunikasi
akan menjadi salah satu cara agar interaksi antara murid dan guru menjadi baik.
Sehingga anak murid menjadi tertarik untuk mendengarkan guru yang sedang
mengajar.
g.
Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar
Belakang Kultural yang Berlainan
Didunia yang saling
berhubungan secara kultural ini guru harus mengetahuo dan memahami anak dengan
latar belakang dan memahami anak dengan latar belakang yang berbeda-beda dan
sensitive terhadap kebutuhan mereka. Guru yang efektif mendorong murid untuk
menjalin hubungan positif dengan murid yang berbeda.
h.
Keahlian
Teknologi
Guru yang efektif
mengembangkan keahlian teknolohi dan mengintegrasikan computer kedalam proses
belajar di kelas. Integrasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar
murid yang akan membutuhkan keahlian teknologi dan keahlian berbasis kompurter.
2.
Komitmen
dan Motivasi
Komitmen
dan motivasi akan membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang
sulit dan melelahkan dalam mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar