Diagonal Select - Hello Kitty 2

PELAJAR YANG TIDAK BIASA

PELAJAR YANG TIDAK BIASA

            Pelajar yang tidak biasa adalah anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. Dan di sini kita akan lebih fokus pada jenis anak yang memiliki kekurangan kemampuan.

            Dahulu istilah “ketidakmampuan” dan “cacat” dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua nya dibedakan.  Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang, handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada orang yang menderita ketidakmampuan.kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri.

  Ketidakmampuan dan gangguan (disorder) akan dikelompokkan sebagai berikut :

1.
Gangguan Indra

          Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.

o    Gangguan Penglihatan
Anak-anak yang menderita low vision mempunyai jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 (pada skala Snellen di mana angka normalnya adalah 20/20) apabila dibantu lensa korektif. Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar atau dengan bantuan kaca pembesar. Anak yang “buta secara edukasional” (educationally blind) tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar. Kira-kira 1 dari 3.000 anak tergolong educationally blind. 

o    Gangguan Pendengaran
Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang mempunyai masalah pendengaran terdiri dari dua kategori : pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya. Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).

    2. Gangguan Fisik

       Gangguan fisik anak antara lain adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan karena cedera di otak (cerebral palsy), dan gangguan kejang-kejang (seizure). Banyak anak yang mengalami gangguan fisik ini membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan khusus, seperti transportasi, terapi fisik, pelayanan kesehatan sekolah, dan pelayanan psikologi khusus.

o    Gangguan Ortopedik
Keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi. Gangguan ortopedik bisa disebabkan oleh problem prenatal (dalam kandungan) atau perinatal (menjelang atau sesudah kelahiran), atau karena penyakit ataupun kecelakaan saat anak-anak. Dengan bantuan alat adaptif dan teknologi pengobatan, banyak anak yang menderita gangguan ortopedik bisa berfungsi normal di kelas.

o    Cerebral Palsy
Gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas. Penyebab umum dari cerebral palsy adalah kekurangan oksigen saat kelahiran. Dalam jenis cerebral palsyyang paling umum, yang disebut spastic, otot anak menjadi kaku dan sulit digerakkan. Pada tipe yang kurang lazim, yakni ataxia, otot anak menjadi kaku pada satu waktu, lalu kendur pada waktu yang lain, sehingga gerakan anak menjadi lucu dan aneh.
Komputer bisa membantu proses belajar anak yang terkena gangguan ini. jika mereka bisa melakukan koordinasi untuk menggunakan keyboard, maka mereka bisa mengerjakan tugas menulis di komputer. 

o    Gangguan Kejang-Kejang
            Epilepsi adalah gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang. Dalam bentuknya yang paling umum, yang dinamakan absent seizures, anak mengalami kejang-kejang dalam durasi singkat (kurang dari 30 detik), tetapi bisa terjadi beberapa kali sampai seratus kali dalam sehari.
Dalam bentuk epilepsi lain yang disebut tonic-clonic, anak akan kehilangan kesadarannya dan menjadi kaku, gemetar, dan bertingkah aneh. Bila parah, tonic-clonic bisa berlangsung selama tiga sampai empat menit. Anak yang mengalami epilepsi biasanya dirawat dengan obat anti-kejang, yang biasanya efektif dalam mengurangi gejala tetapi tidak menghilangkan penyakitnya 
3. Retardasi Mental
    Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan  (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. IQ rendah dan kemampuan berdaptasi yang rendah biasanya tampak sejak kanak-kanak, dan tidak tampak pada periode normal, dan keadaan retradasi ini bukan disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit atau cedera otak.


0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Nama saya adalah Khadijah Zahira Haq. Panggil saja Dija atau Zahira. Saya adalah Mahasiswi Fakultas Psikologi USU angkatan 2016.
Diberdayakan oleh Blogger.